Wortel, Telur dan Kopi
Seorang anak mengeluh pada ibunya tentang hidupnya yg sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dengan kehidupannya sekarang.
Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yg lain pun muncul.
Ibunya tersenyum lalu membawa anaknya kedapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci kecil, mengisinya dengan air dan meletakkan ketiganya pada kompor yg menyala.
Pada panci yg pertama ia memasukkan wortel, pada panci kedua ia memasukkan telur, dan pada panci ketiga ia memasukkan biji kopi yang ia tumbuk. Kemudian ia membiarkan masing2 mendidih, selama itu ia terdiam seribu bahasa.
Setelah menunggu beberapa menit dan air pada masing2 panci telah mendidih, sang ibu mematikan api kompornya. Kemudian ia mengambil wortel dari panci dan meletakkannya pada sebuah piring, lalu ia mengambil telur dari panci yg lain dan meletakkannya pada panci yg sama, dan terakhir ia menyaring kopi yang kemudian diletakkan pada sebuah mangkuk.
Lalu ia menoleh pada anaknya dan bertanya, “Katakan, apa yg kau lihat nak?”
“Wortel, telur dan kopi” jawab sang anak.
Ia kemudian menyuruh anaknya memegang wortel dan anaknya pun merasakan wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ibu meminta anaknya untuk mengambil telur yang sudah matang tersebut lalu memcahkan/mengupas kulitnya, anaknya merasakan kulit telur yang mudah pecah ketika sudah direbus, kulitnya terasa lebih keras daripada ketika masih mentah.
Kemudian sang ibu meminta anaknya untuk mencicipi kopi yang sudah diletakkan di mangkuk tadi. Anak tersebut tersenyum ketika mencium aroma kopi yg sedap.
“Apa maksud semua ini bu?” tanya sang anak.
Sang ibu menjelaskan bahwa ketiga benda tadi telah melalui proses yg sama yaitu direbus dalam air yg mendidih, tetapi setelah perebusan selesai ketiganya berubah menjadi sesuatu yg berbeda-beda.
Wortel yg semula kuat dan keras, setelah direbus menjadi lunak dan lemah.Telur, sebaliknya, yg semula mudah pecah, setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi mengalami perubahan yg paling unik, karena setelah direbus biji kopi tersebut malah mengubah air yg merebusnya itu.
“Yang manakah dirimu?” tanya sang ibu.”
“Disaat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yg terjadi padamu? Apakah kau seperti sebatang wortel, sebutir atau biji kopi?”.
Dalam kehidupan,setiap manusia pasti akan selalu menghadapi berbagai kesulitan. Namun Tuhan telah memberikan kita kekuatan untuk menghadapinya.
Setelah kesulitan itu berlalu,apakah yang terjadi pada kita? Apakah kita akan menjadi semakin lemah, kuat atau kita malah dapat mengubah sekeliling kita?
Ingatlah,kesulitan yang menghadang tidak akan melebihi kekuatanmu!
Leave a Reply